ilustrasi |
Untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung Danau Toba, Pemerintah Kabupaten Samosir mempersiapkan dukungan sistem dan pengawasan transportasi darat dan danau.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, untuk transportasi danau pasca-musibah Kapal Motor Sinar Bangun, seluruh kapal penumpang telah disediakan life jacket (pelampung) yang cukup.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Samosir juga berusaha menata dan memperbaiki tata berlayar. Seperti izin berlayar, serta keharusan pembuatan manifest penumpang. Tujuannya untuk memastikan tidak terjadi kelebihan penumpang atau muatan.
“Kemudian kita imbau kepada seluruh pengusaha dan penumpang agar tidak sembarangan membuang sampah ke Danau Toba,” katanya, Minggu (23/12).
Untuk jalur darat melalui Tele, Ombang mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan alat berat untuk mengantisipasi bencana longsor. Sebab, saat ini sudah masuk dalam musim hujan. “Ini bisa bergerak cepat ke lokasi, melalui informasi dari petugas posko pengamanan Natal dan Tahun Baru yang dibentuk dan ada di sana,” terangnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Samosir juga membuka layanan call centre 24 jam jika terjadi longsor atau musibah lainnya.
“Jika terjadi peristiwa darurat, pengunjung bisa juga menghubungi posko pengamanan yang berada di Tele, Menara Pandang Tele, Simpang Empat Pangururan, Pasir Putih, Dermaga Simanindo, Tomok, Tuktuk Siadong, Nainggolan dan seluruh kantor polisi dan TNI yang ada di Kabupaten Samosir,” jelasnya.
Kabupaten Samosir saat ini menyediakan 104 hotel dengan 2.234 kamar yang tersebar di berbagai kecamatan. Selain itu, di berbagai desa sudah terbina home stay yang sudah siap menerima wisatawan menginap dengan suasana pedesaan khas Samosir.
“Bagi para wistawan yang ingin mengetahui soal Samosir, terutama yang masuk melalui pintu bandara, tersedia brosur atau map wisata di Samosir Corner di Bandara Silangit dan di Tourist Information Centre Bandara Internasional Kualanamu,” jelas Ombang.
Pemerintah Kabupaten Samosir juga berusaha menciptakan Samosir tetap bersih dengan pembentukan pasukan oranye untuk membuat para wisatawan nyaman.
“Mereka bekerja secara terus menerus mengumpulkan sampah secara khusus di kawasan dan objek wisata. Ini didukung ketersediaan tong sampah, armada pengangkut sampah, baik roda tiga dan roda enam, serta mobil pengisap debu berteknologi canggih,” jelasnya.
Dijelaskan Ombang, Dinas Pariwisata Samosir sejak November 2018 lalu telah mendatangi para pelaku wisata. Mereka diminta agar tidak menaikkan harga secara sembarangan. Pengusaha harus memajang daftar harga dan daftar menu. Hal itu guna menjaga terjadinya kenaikan harga ekstrem pada liburan Natal dan Tahun baru.
Aturan tersebut ditegaskan dalam surat edaran yang berisi Peraturan Bupati Samosir Nomor 45 Tahun 2018 tentang Standard Usaha Pelayanan Pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang dengan persiapan yang diperlihatkan Pemkab Samosir untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru.
“Samosir yang berada di tengah Danau Toba akan kedatangan banyak wisatawan saat libir Natal dan Tahun Baru. Nama besar Danau Toba adalah jaminannya. Untuk itu, mereka memang harus bersiap menyambut dan memanjakan wisatawan. Manfaatkan dengan baik. Berikan kesan mendalam agar wisatawan bersedia datang kembali ke Danau Toba,” paparnya. (sumber)
loading...
0 comments :
Post a Comment